Rindu itu berat

Benar apa yang Dilan bilang: “Rindu itu berat, biar aku saja kamu ga akan kuat.”

Aku pun demikian, mungkin lebih berat dari apa yang dirasakan Dilan. Ah, Dilan gak bertemu Milea hanya beberapa jam, hanya semalam, kemudian esoknya bertemu di sekolah, atau dua hari karena terjeda libur akhir pekan.

Berarti aku lebih kuat dari Dilan ya, karena rindu yang aku alami bukan hanya menahan jumpa beberapa malam, tapi berbulan-bulan.

Benar, puncak rindu yang paling tinggi ialah ketika aku sudah tak bisa mengungkapkan rasa rinduku lagi dengan kata-kata. Atau aku pun hanya bisa terdiam saat kamu bilang rindu berkali-kali. Pada akhirnya, doa adalah luapan rindu yang paling tepat dan menenangkan. Meski rasa rindu tak juga hilang, tapi memastikannya aman lebih bisa membuat hatiku tenang.

 

Leave a comment