LDM LIFE: Tantangan baru isteri pelaut

Assalamualaikum, halo bloggy udah lama sekali saya gak nulis dan berbagi cerita di sini, padahal ada banyak moment yang terlewat dan menarik untuk diceritakan.
Karena ada kesibukan mengurus online shop dan si kecil yang mulai tumbuh besar, saya jadi jarang sekali mengekspresikan diri melalui tulisan. Kali ini, saya mulai mencoba aktif kembali nih karena sepertinya melalui tulisanlah saya lebih bisa mengekspresikan diri, bersyukur jika teman-teman suka membaca tulisan saya dan bisa mengambil manfaatnya. 😊

Baiklah, kali ini saya ingin share soal tantangan baru dalam kehidupan LDM LIFE saya. Yap, tantangan baru buat saya sebagai isteri pelaut. Kalo hanya soal menahan rindu karena jarak, mungkin saya udah lulus dan jadi ahlinya 😂 tapi kali ini beda bloggy, saya harus jadi pejuang sinyal juga. huhu

Jadi, ceritanya suami saya kali ini bergabung di salah satu perusahaan Korea, jenis kapalnya Cargo Refeer. Salah satu kapal barang yang mengantarkan barang berupa ikan dari kapal ikan ke pelabuhan atau perusahaan2. Kapal tersebut beroperasi di wilayah Asia. Lebih dekat sih jaraknya dibandingkan kapal sebelumnya yang area berlayarnya di wilayah Eropa. Namun, karena saat ini jenis kapalnya adalah kapal cargo, jadi tidak setiap hari ada sinyal seperti kapal pesiar. Awal suami on board di kapal, selama 3 minggu kami tidak bisa berkomunikasi karena kapal berlayar dari Bangkok menuju Port Betio di Tarawa dan tentu selama berlayar tidak ada sinyal. Seharusnya dalam 2 minggu sudah bisa berkomunikasi karena berlayar dari Bangkok ke Tarawa membutuhkan waktu 2 minggu, tetapi suami saya belum mendapat kartu Tarawa karena baru akan diberikan oleh agen setelah sampai di Port Betio.


Setelah 3 minggu, akhirnya ada pesan whatsapp dari suami. Saya pun benar-benar lega, Alhamdulillah, Allah jawab doa-doa saya. Air mata langsung mengalir deras, rasa rindu di dada saya meluap, tanpa kabar dan sinyal selama itu rasanya kaget sekali dan benar-benar membuat saya seperti kehilangan semangat. Yap, kali ini bukan cuma soal jarak yang menjadi tantangan saya tetapi juga sinyal. Artinya, komunikasi antara saya dan suami akan sedikit terhambat, padahal komunikasi berperan penting dalam hubungan jarak jauh seperti kami. Saya tau, butuh kesabaran dan pengertian yang lebih besar untuk mendampingin suami bekerja di kapal cargo ini karena rute berlayarnya cukup panjang dan tidak ada kartu kapal. Jadi akan ada saatnya tidak ada sinyal selama 2 minggu dalam beberapa trip atau perjalanan.

Saya sadar, ini adalah tantangan baru saya saat ini dan saya harus bisa melaluinya. Saya harus bisa lebih menguatkan hati lagi, terutama saat si kecil bertanya “kapan aba pulang” atau saat cuaca buruk yang tentunya menambah tingkat kecemasan.

Yang bisa saya lakukan hanya berdoa agar Allah selalu beri perlindungan, khususnya untuk suamiku pejuang nafkah keluarga. Baginya pun mungkin tidak mudah karena sehebat apa pun pelaut, saya yakin mereka punya hati dan cinta, mereka pun rindu keluarga, rindu anak isteri. Bismillah, semoga pekerjaan ini membawa keberkahan untuk keluarga kecil kami dan kapal ini menjadi batu loncatan untuk karier suami.

#pasanganpelaut #isteripelaut #pacarpelaut #ldmlife #keluargapelaut